Rabu, 28 November 2012

SARANGHAE

                                                   


Rasa sakit ini sangatlah perih
Sungguh sakit sakit sakit ku rasa
Kau buatku hancur dan tak berharap
Kau bilang ku hanya sebatas teman                 
Tapi hati ini sungguh tak bisa
Menerima semua yang ku katakan
Rasa ini selalu ada di hati
Tak bisa ku untuk melupakanmu
Karena aku masih mencintaimu
Ku mohon kau jangan tinggalkan aku
Walau engkau tak bisa menerima
Diriku menjadi kekasih hatimu
Dirimu selalu selalu ada di hatiku
Tak bisa diriku diriku untuk melupakan
Aku tak bisa melupakanmu begitu saja
Begitu saja lupakan dirimu lupakan dirimu saranghae
Aku tak bisa emnjauh darimu
Begitu saja begitu saja lepaskan dirimu saranghae
Dirimu selalu selalu ada di hatiku
Tak bisa diriku diriku untuk melupakan
Aku tak bisa melupakanmu begitu saja
Begitu saja lupakan dirimu lupakan dirimu saranghae
Aku tak bisa emnjauh darimu
Begitu saja begitu saja lepaskan dirimu saranghae
Aku tak bisa melupakanmu begitu saja
Begitu saja lupakan dirimu lupakan dirimu saranghae
Aku tak bisa emnjauh darimu
Begitu saja begitu saja lepaskan dirimu saranghae

Ditinggal lagi

Kau pergi tinggalkan aku
Tak pernah bilang-bilang kepadaku
Kau hanya bisa sakiti perasaanku
Jauhnya kau tinggalkanku
Sampai-sampai kau tak pernah peduli padaku, padaku
Ku mencintai dirimu, kekasih
Tapi mengapa kau tinggalkan diriku
Kau tinggalkan kedua kalinya, sakit hati ini
Mengapa kau selalu sakiti aku
Tak pernah bisa mencintai diriku
Tak pernah mengerti perasaanku, sakit hati ini
Jauh kau tinggalkan diriku sendiri
Tak pernah ku sesali kau tinggalkan diriku

Kau pernah bilang padaku kau takkan tinggalkanku
Kau bilang padaku, kau bilang padaku
Semua hanya dusta, semua hanya dusta
Ingin semua berlalu tanpa ada dirimu
Kau tinggalkan aku, sakiti aku
Dustai aku, dustai aku
Kau selalu tinggalkan diriku sendiri
Yang sedih di sini, di sini sendiri
Jauh kau tinggalkan diriku sendiri
Tak pernah ku sesali kau tinggalkan diriku
Kau pernah bilang padaku kau takkan tinggalkanku
Kau bilang padaku, kau bilang padaku
Semua hanya dusta, semua hanya dusta
Ingin semua berlalu tanpa ada dirimu
Kau tinggalkan aku, sakiti aku
Dustai aku, dustai aku
Kau selalu tinggalkan diriku sendiri
Yang sedih di sini, di sini sendiri
Kau tinggalkan aku, sakiti aku
Dustai aku, dustai aku
Kau selalu tinggalkan diriku sendiri
Yang sedih di sini, di sini sendiri


Sabtu, 24 November 2012

Tragedi palestina

Palestina merdeka dari pemerintahan Ottoman setelah Perang Dunia Pertama dengan bantuan serangan tentara Inggris, namun tidak pernah mampu mencapai sebuah negara yang damai dan aman yang pernah dinikmatinya dalam pemeritah Ottoman. Dalam rentang waktu hampir satu abad, ribuan orang yang tak berdosa telah terbunuh oleh teror, pembantaian, dan penyiksaan bangsa Israel. Jutaan orang Palestina yang tak bersalah dipaksa keluar dari rumah dan tanah air mereka dan terpaksa hidup dalam kemiskinan, terancam kelaparan, dalam kamp-kamp pengungsian. Semua upaya untuk menyelesaikan penindasan dan kekejaman, yang disaksikan oleh dunia, dan untuk membangun sebuah perdamaian wilayah yang berkesinambungan telah gagal. Pembicaraan-pembicaraan perdamaian palsu yang dilakukan di bawah sokongan pemerintahan Barat terbukti tak ada gunanya, selain memberi kesempatan Israel melaksanakan taktik baru untuk membersihkan wilayah yang ditempatinya dari penduduk Palestina.
Pertama-tama, kita harus mengetahui bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi di Palestina lebih dari sekedar perang antara Arab dengan Israel. Sebuah perjuangan untuk hidup tengah dilakukan oleh bangsa Palestina, yang tanah dan hak-haknya dirampas paksa oleh kekuatan pendudukan Israel. Lebih-lebih lagi, tanah yang kita bicarakan ini berisi tempat-tempat yang suci bagi umat Islam. Palestina itu sangat penting bagi umat Islam karena Yerusalem adalah kiblat pertama umat Islam, dan tempat mikraj (perjalanan malam) Nabi Muhammad SAW. Di samping itu, Palestina itu tidak hanya suci bagi umat Yahudi dan Islam, melainkan juga bagi umat Nasrani. Oleh karena itu, adalah sebuah kebodohan mencoba dan mempertahankan tanah Palestina, terutama Yerusalem, di bawah pemerintahan satu lembaga politik nasionalis yang khusus atau mengakui hak satu-satunya kelompok nasional atau agama. Palestina haruslah menjadi tanah di mana orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Muslim hidup bersama dalam kedamaian dan menjalankan kewajiban agama mereka seperti yang mereka inginkan.
Pertempuran tanpa mengenal belas kasihan terus berlanjut hari ini antara dua penduduk yang hidup di tanah Palestina. Di satu sisi, tentara Israel yang bersenjata lengkap melakukan kebijakan pemusnahan sama sekali; di pihak lain, kelompok radikal Palestina melakukan bom bunuh diri yang ditujukan kepada warga Israel yang tak berdaya. Buku ini akan membahas kekeliruan parah karena usaha menyelesaikan permasalahan yang ada dengan kekerasan, dan bagaimana pemecahan sesungguhnya harus dibangun.
Di sini, salah satu kenyataan penting tidak bisa diabaikan: Orang-orang Palestina menderita kekejaman dan penghinaan dan seluruh dunia menyaksikannya. Sementara warga Palestina setiap hari menjadi sasaran peluru tentara Israel, sementara jutaan manusia menjalani bertahun-tahun dalam kelaparan dan kemiskinan di kamp-kamp pengungsian, sementara banyak orang Islam (termasuk wanita) disiksa di penjara-penjara Israel, sebuah tanggung jawab serius pun dibebankan kepada semua orang Islam yang beriman kepada Allah dan takut kepada Hari Pembalasan. Tanggung jawab pertama adalah melawan ideologi sosial Darwinisme yang mementingan ras dan tidak toleran, yang menjadi dasar semua ketidakadilan dan ketidakbijaksanaan di dunia.
Ketika Anda membaca kalimat ini, ketahuilah bahwa perjuangan ribuan orang-orang Palestina yang tertekan untuk bertahan di tanah ini terus berlanjut dalam semua kekerasannya. Tentara pendudukan Israel mungkin tengah mengebom kota-kota Palestina atau kamp-kamp pengungsian. Di setiap bagian Jalur Gaza, Tepi Barat, atau Yerusalem, orang-orang Palestina hari ini menanggung penindasan dan kekejaman yang sebagian besar karena mereka adalah “orang Islam.”
Karena alasan ini, setiap orang yang sadar harus bercermin dari keadaan ini. Tanggung jawab kita karena mengikuti berita-berita di media massa tentang kekejaman dan perbuatan tak berprikemanusiaan ini, tapi kemudian terus menjalani keseharian seolah-olah tak ada yang terjadi, tak disangkal lagi akan menjadi beban teramat berat untuk ditanggung. Sebenarnya, Al-Qur’an memberi tahu kita bahwa setiap orang yang beriman dan yang memiliki kesadaran akan yang hak dan yang batil bertanggung jawab untuk berjuang atas nama orang-orang yang tengah tertindas:
Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo'a, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!" (Qur'an, 4:75)
Tanggung jawab yang ditanggung oleh orang-orang yang mendengar perintah ini dan mau mengucurkan bantuan kepada orang yang mengalami kekejaman, diterangkan oleh: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar217; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Al-Qur'an 3:104). Tanggung jawab kita adalah mengajak semua manusia untuk beriman kepada Allah dan memperlihatkan keindahan akhlak agama, dan menjalankan perjuangan intelektual melawan semua ideologi yang membenci agama Allah dan tata prilaku Al-Qur'an.




Rabu, 21 November 2012

:"(

kangen kamu..
kangen bercanda sama kamu..
kangen semua tentang kita :"(


Kamis, 01 November 2012

Yang Tak Pernah

Aku adalah kekasih yang tak pernah
Mungkin engkau lupa
Dan akulah yang ada didirimu
dan jiwamu
Terlalu banyak yang sudah aku berikan
kepadamu dan akhirnya harapan didiriku
dan jiwamu
Reff :
Tak mungkin semua yang sudah satu hati
hancur tercabik dalam waktu yang tak pasti
karena semua rasaku hanya padamu
untuk selamanya

Walaupun langit akan jatuh
pada hari yang terakhir
aku akan berikan hatiku kepadamu